SIMALUNGUN - Rombongan dari Mahasiswa GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Pematang Santar yang di pipmpin langsung oleh ketua GMNI Kota Pematangsiantar Ronald Jeferson Panjaitan lakukan kunjungan ke Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, Rabu (02/08/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Informasi terkait, kegiatan kunjungan GMNI disambut Kalapas Kelas IIA Pematang Siantar M Pithra Jaya Saragih didampingi Ka. KPLP Raymon A.Girsang bersama Kasi Binadik, Erwin Siregar dan Kasi Giatja Hasudungan Hutauruk.
Disebutkan, pihak Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, menerima kedatangan sejumlah Mahasiswa GMNI dalam rangkaian kegiatan meninjau dan melihat secara langsung, perihal kondisi secara Rill serta Aktual tentang Lapas Kelas IIA Pematang Siantar.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar mendampingi langsung sejumlah Mahasiswa GMNI berkeliling di dalam lapas.
Peninjauan dimulai dari Dapur, Klinik, Tempat ibadah dan blok Hunian WBP, hingga fasilitas pembinaan yang diadakan langsung oleh pihak Lapas. Lebih lanjut, diterangkan bahwa kegiatan itu dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kemandirian Warga Binaan Lapas Pematang Siantar.
Selain itu disebutkan, masih didampingi Kalapas M Pithra Jaya Saragih saat bersama para mahasiswa GMNI menyaksikan secara langsung suasana warga binaan saat beribadah di dalam Lapas.
Kemudian, kepada mahasiswa diterangkan tentang operasional dapur, hingga proses pembinaan kemandirian dan langsung meninjau kegiatan kerajinan berupa kain tenun, pembuatan bata press serta budi daya hidroponik.
Masih di Lapas Pematang Siantar, Kalapas berharap para akademisi GMNI bersedia membantu atau memfasilitasi terkait peluang pemasaran hasil karya para warga binaan.
"Kita berharap, semampunya menjadi Jembatan antara Lapas Kelas IIA Pematang Siantar dalam memasarkan hasil karya Kemandirian WBP. Antara lain, kerajinan miniatur, Ulos tenun dan meubel serta kerajinan tangan lainnya di tingkat UMKM (Usaha Micro Kecil Menengah), " sebut Kalapas.
Kemudian, M Pithra Jaya Saragih mengatakan, program kerja pihaknya sepenuhnya bertujuan untuk memberikan bekal kepada warga binaan, agar berkemampuan meningkatkan potensi dan produktifitas masing masing-masing WBP.
"Tentunya, mampu memberikan bekal, minat serta kemampuan WBP dalam berkarya dan menciptakan peluang mencari nafkah ketika WBP tersebut bebas nantinya, " sebut Kalapas.
Tak ketinggalan, rombongan GMNI juga melihat ruangan Straff Sell yakni, sebuah ruangan penempatan khusus bagi WBP yang melakukan pelanggaran disiplin dan melanggar aturan tata tertib di dalam Lapas.
"Ganguan Kamtib di antatanya, pelanggaran tata tertib yaitu perkelahian sesama WBP dan lainnya, " imbuh Kalapas.
Pelaksanaan tindakan di Straffcell, lebih lanjut diterangkan, ketentuannya yaitu selama 6 hari , kemudian14 hari dan masih bisa diperpanjang berdasarkan tingkat pelanggaran tata tertibnya.
"Setiap WBP yang masuk ke dalam Straffcell akan dilakukan pemeriksaan, terkait kesalahan yang dilakukan warga binaan dan hal ini sebagai acuan penindakan lanjutan, yakno Register F atau pencabutan remisi atau pembatalan fasilitas Asimilasi dan Integerasi Online berupa PB, CB dan CMB, " terang Kalapas.
Di sisi lain, kepada rombongan Mahasiswa GMNI juga diterangkan tentang kondisi over capacity Lapas Kelas IIA Pematang Siantar dan menurur Kalapas, hal ini merupakan permasalahan secara nasional.
"Kondisi kapasitas ini artinya tidak hanya terjadi di Lapas Pematang Siantar. Namun, kelebihan kapasitas juga dialami seluruh Lapas yang ada di Indonesia, ' jelasnya.
Di akhir kunjungan, Mahasiswa GMNI mengucapkan terima kasih kepada pihak Lapas atas diperkenankannya berkunjung dan melihat secara langsung, kondisi Lapas berstatus Over-Kapasitas.
Meski dengan terbatasnya sarana prasarana yang tersedia serta minimnya jumlah SDM yang ada, Lapas Kelas IIA Pematang Siantar tetap berupaya mengoptimalkan pelayanan yang diberikan sesuai SOP yang berlaku, baik kepada WBP maupun masyarakat. (rel)